
Senin, 14 September 2009
Kamis, 10 September 2009
11 September....
aq bertemu dengannya...
aq berkenalan dengannya...
aq melihat sorot matanya...
aq memperhatikannya...
aq menyapa dirinya...
aq berbicara dengannya...
akhirnya...
aq bersamanya...
aq berkenalan dengannya...
aq melihat sorot matanya...
aq memperhatikannya...
aq menyapa dirinya...
aq berbicara dengannya...
akhirnya...
aq bersamanya...
Selasa, 08 September 2009
he said:
gundah, memenuhi jiwaku....
sedih, menyelimuti hiti ini....
bingung, terasa pikiran terpasung.....
mengapa kondisi ini,terjadi.....
mengapa keadaan ini...slalu hadir tak pernah henti.....
ingin rasanya aku terlepas.....
kenyataanya aku malah terhempas...
ingin rasanya aku menyerah...
tapi tak tau menyerah kpd siapa....?
mungkinkah aku harus mengalah ataukah aku benar-benar payah...
aku tak ingin melepaskan tanganku tuk berusaha menggapaimu...
walaupun itu hampir tak mungkin...
karena engkau telah berkomitmen dengan orang lain...
engkau menawarkan pertemanan denganku......
akupun menyambut dengan haru....walaupun dihati terselip pilu..
.boleh jadi pertemanan adalah hal yang terbaik tuk saat ini.....
tapi hasrat hati yang tersembunyi mengoyak-ngoyak logika yang tersusun rapi.......
menyeret dan memaksa aku berjalan sapai tepi...
tepi keadaan yang sangat sepi yang cuma dihuni aku sendiri dan ditemani secuil hati.....
yang selalu bergumam dan menyalahkan diri...
akupun berkata:wahai hati janganlah engkau bergumam karena disekeliling kita tuli.......
walaupun engkau berteriak mereka tak mungkin peduli...
yang pasti berdlikirlah untuk senantiasa ingat pada ilahii...
memohonlah ampunan.....
karena mungkin secuil dirimu yang lain penuh dengan dosa-dosa yang keji...
.hatipun menjawab:siap,tapi, secuil diriku yang lain belum mau mengikuti....
bertaubat dan bersuci menyerahkan diri kepada ilaahi robbi.....
.akupun menjawab:yang terpenting dirimu daripada tidak ada sama sekali...
.relung-relung hati yang diisi dengan kalam-kalam ilahii......
hatipun berkata trimakasih....
akupun menjawab kembali kasih....
dan belajarlah jujur demi menyongsong kehidupan yang termasyhur mujur...
sedih, menyelimuti hiti ini....
bingung, terasa pikiran terpasung.....
mengapa kondisi ini,terjadi.....
mengapa keadaan ini...slalu hadir tak pernah henti.....
ingin rasanya aku terlepas.....
kenyataanya aku malah terhempas...
ingin rasanya aku menyerah...
tapi tak tau menyerah kpd siapa....?
mungkinkah aku harus mengalah ataukah aku benar-benar payah...
aku tak ingin melepaskan tanganku tuk berusaha menggapaimu...
walaupun itu hampir tak mungkin...
karena engkau telah berkomitmen dengan orang lain...
engkau menawarkan pertemanan denganku......
akupun menyambut dengan haru....walaupun dihati terselip pilu..
.boleh jadi pertemanan adalah hal yang terbaik tuk saat ini.....
tapi hasrat hati yang tersembunyi mengoyak-ngoyak logika yang tersusun rapi.......
menyeret dan memaksa aku berjalan sapai tepi...
tepi keadaan yang sangat sepi yang cuma dihuni aku sendiri dan ditemani secuil hati.....
yang selalu bergumam dan menyalahkan diri...
akupun berkata:wahai hati janganlah engkau bergumam karena disekeliling kita tuli.......
walaupun engkau berteriak mereka tak mungkin peduli...
yang pasti berdlikirlah untuk senantiasa ingat pada ilahii...
memohonlah ampunan.....
karena mungkin secuil dirimu yang lain penuh dengan dosa-dosa yang keji...
.hatipun menjawab:siap,tapi, secuil diriku yang lain belum mau mengikuti....
bertaubat dan bersuci menyerahkan diri kepada ilaahi robbi.....
.akupun menjawab:yang terpenting dirimu daripada tidak ada sama sekali...
.relung-relung hati yang diisi dengan kalam-kalam ilahii......
hatipun berkata trimakasih....
akupun menjawab kembali kasih....
dan belajarlah jujur demi menyongsong kehidupan yang termasyhur mujur...
Langganan:
Postingan (Atom)